Kota Pekalongan adalah salah satu dari 35 Kota dan Kabupaten di Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Dalam Perkembangannya menuju persaingan bebas, Pemerintah Kota Pekalongan terus berbenah menggali potensi-potensi yang ada. Selama ini Kota Pekalongan telah dikenal sebagai KOTA BATIK yang merupakan sentra produksi dan penjualan Batik dalam skala besar yang telah menjangkau Pasar Nasional maupun Internasional.
Kota Pekalongan boleh dikatakan telah menjadi salah satu kota referensi bagi produk-produk Batik, baik secara Nasional maupun Internasional hal ini diperkuat dengan telah diresmikannnya sebuah Museum Batik Nasional oleh Presiden Republik Indonesia (Bapak Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 12 Juli 2006. Selain Batik Kota Pekalongan juga memiliki potensi usaha di bidang Perikanan dengan Pelabuhan Perikanan Nusantara yang pernah menjadi sentra penghasil ikan terbesar di Indonesia.

Selasa, 15 November 2011

Kota Pekalongan tuntaskan buta aksara

Posted by Puskom On 05.34 No comments


Penuntasan buta aksara di Kota Pekalongan ditargetkan selesai pada tahun 2008. Sebanyak 5.382 warga berusia 15-44 tahun yang menjadi penyandang buta aksara akan menjadi sasaran dalam penuntasan tersebut.

Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Dra. Nunik Ari Astuti mengungkapkan, buta aksara itu akan dituntaskan melalui tiga tahap. Sesuai dengan urutannya, ketiga tahap itu adalah pemebrantasan,
pembinaan dan pelestarian buta aksara yang masing-masing berlangsung selama enam bulan. Menurutnya saat ini pemberantasan buta aksara atau tahap pertama telah selesai dilaksanakan pada November 2007.

Selanjutnya, mereka akan mengikuti program pembinaan dan pelesatarian buat aksara. "buta akasara sampai dengan tahapan ketiga itu akan tuntas pada Oktober 2008. Saya optimistis target itu akan dapat dicapai," katanya. Jumlah warga belajar yang mengikuti pembinaan adalah 4.794 orang, sedangkan sisanya 585 merupakan pelesatarian buta aksara.

Dia menjelaskan peserta program buta aksara tahap pertama adalah warga belajar yang tidak sekolah atau drop out kelas I SD. Untuk tahap kedua atau drop out kelas III SD. Nunik menambahkan, penangan buta aksara tersebut melibatkan organisasi kemasyarakatan seperti program Kwsehatan Keluarga (PKK) dan Muslimat Nadhatul Ulama. Mengenai anggaran, tahun ini berasal dari APBD Tingkat I dan II serta APBN, sedangkan jumlahnya sebesar Rp. 891.720.000,- (Sumber informasi : Suara Merdeka (18/12)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Buruan like Universitas Pekalongan di facebook mu !!